SEARCH THIS PAGE

Selasa, 14 November 2017

Sejarah Perkembangan Filsafat

Perkembangan Pemikiran Filsafat Yunani 





Thales, Anaximandros, Anaximenes (Filsuf Pertama)
Menaruh perhatian pd alam dan kejadian alamiah, tertarik pd perubahan alam. 

Herakleitos 
Asas utama: api.Pythagoras Melihat segala sesuatu dpt diterangkan atas dasar bilangan. Jasanya besar pd ilmu pasti. Parmenides 
Mempraktekkan cabang filsafat: metafisika (yang ada) ”yang ada ada, yang tidak ada tidak ada”.
Demokritos
Segala sesuatu terdiri dari bagian materi yang tidak bisa dibagi-bagi (atom).

Jaman Keemasan Filsafat Yunani 
• Athena dan Sofistik: 
Sofistik-kelompok yang fasih lidahnya dan berkeliling melatih kaum muda berpidato. Mereka tdk menerima kebenaran yg defenitif. Seorg sofis, Protagoras berpendapat manusia adalah ukuran untuk segala-galanya, semua dianggap benar dlm hubungan dg manusia. 
• Sokrates (470-399): 
Menentang ajaran kaum sofis. Ia membela ‘yg benar’ dan ‘yg baik’ sbg nilai obyektif yg hrs dijunjung tinggi oleh semua org. Ia berani mempertanyakan segala sesuatu menyangkut kebenaran, shg dia dihukum mati. Sokrates berjasa dlm menyelamatkan pemikiran filsafat Yunani. 
• Plato (427-347): 
Kalangan bangsawan, kagum pd Sokrates dan terpengaruh olehnya. Ingat mitos ttg gua. Kebanyakan manusia bs disamakan dg tahanan yg terbelenggu, yg mengandaikan pengenalan indera menyodorkan realitas sebenarnya. Tp, filsuf dpt dibandingkan dg org yang dilepaskan dr gua. Menurut Plato, seluruh realitas dibagi dua ‘dunia’: dunia yg terbuka pd rasio, dan dunia yg hanya terbuka pd pancaindera. Menurut pandangan Plato: dunia pertama adalah ide-ide, dunia kedua adalah dunia jasmani. Mis. Ide ‘segitiga’ hanya satu, sedangkan dg pancaindera dpt dilihat banyak segitiga. Dlm kaitan dg manusia: digabungkan dua makhluk yg kodratnya berbeda, yaitu tubuh dan jiwa.
 • Aristoteles (384-322): 
Walau dia menjunjung tinggi ajaran Plato, tp dia punya jalan sendiri. Dia kritik pendapat Plato ttg ‘ide’: yg ada ialah manusia ini dan manusia itu, jadi konkret. Tapi ide ‘manusia’ tdk ada dlm kenyataan. Menurut Aristoteles, memang ada sesuatu yg umum dan tetap, tp bukan dlm suatu dunia ideal melainkan dlm benda-benda jasmani itu sendiri. Ia kembangkan teori bentuk -materi setiap benda jasmani terdiri dari dua: bentuk dan materi. Mis. Patung (bentuk kuda, manusia) tdk lepas dari bahan/materinya (kayu atau semen). Ttg manusia, Aristoteles beda dg Plato. Aristotels menekankan kesatuan manusia (satu substansi yg terdiri dr bentuk dan materi), bentuk: jiwa, krn bentuk tdk lepas dr materi, maka bila manusia mati, jiwa hancur.

Masa Helenistis 

• Masa helenistis dan Romawi: 
Alexander Agung sempat mendirikan kerajaan besar mulai dari Yunani hingga wilayah Timur. Waktu ia wafat 323 SM, kekuatan politik pecah, tp kebudayaan Yunani tetap eksis di daerah lain. Budaya Yunani yg berkembang di daerah taklukan dinamakan ‘budaya helenisme’. Bidang filsafat, Athena msh tetap sbg pusat. Saat Romawi menguasai Yunani, Romawi jg terbuka menerima pengaruh budaya Yunani. Waktu itu muncul mazhab Stoa yg didirikan oleh Zeno dr Kition.
• Stoa :
menunjuk pd serambi bertiang tempat Zeno mengajar. Pengikutnya disebut ‘stoisisme’. Menurutnya, jagat raya ditentukan oleh kuasa logos (rasio). Jiwa manusia ambil bagian dlm logos. Maka manusia dpt mengenal dunia dg rasionya. Ia bs bijaksana dan bahagia bila bertindak menurut rasio. Penganut stoisisme tdk takut kematian/malapetaka, krn yakin itu suatu keharusan. Etika mereka sungguh kejam.
 • Epikurisme: 
dari Epikuros (341-270) berpendapat segalanya terdiri dari atom yg bergerak. Manusia bahagia, jika mengakui susunan dunia, dan mengikuti kehendak bebasnya.
 • Skeptisisme: 
dipelopori Pyrrho (365-275) berpendapat dlm bidang teoretis manusia tdk sanggup mencapai kebenaran. 
• Eklektisisme: 
suatu tendensi umum yg memetik bermacam unsur filsafat lain tanpa mencapai kesatuan pemikiran. Tokohnya ahli pidato Cicero dan Philo. 
• Neoplatonisme: 
aliran yg menghidupkan lagi pemikiran Plato. Sintesa berbagai aliran saat itu, tapi pemikiran Plato dominan. Tokohnya Plotinos (203-269) yg pemikirannya berkisar pd konsep kesatuan.Plotinos: berpendapat Allah sebagai “yang satu”, semua berasal dr dan kembali ke ‘yang satu’. Maka seluruh realitas punya dua gerakan: dr atas ke bawah, dr bawah ke atas. Dari atas ke bawah: Semua makhluk adalah keseluruhan yg tersusun menurut hirarki, yg puncaknya ‘yg satu’ (Allah). Setiap taraf berasal dr taraf yg lebih tinggi melalui jalan pengeluaran (emanasi). Dlm proses pengeluaran itu yg lebih tinggi tdk berubah, kesempurnaannya tdk berkurang.Dari bawah ke atas setiap taraf hirarki punya tujuan kembali ke taraf lbh tinggi, maka akhirnya menuju Allah. Krn hanya manusia punya hubungan dg semua taraf, maka dialah yag dpt laksanakan pengembalian pd Allah. Itu dicapai lwt 3 langkah: penyucian (manusia lepaskan diri dr materi dg tapa), penerangan (oleh pengetahuan ttg ide akal budi), ekstasis (penyatuan dg Tuhan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ETOS KERJA

Masyarakat Yunani: Plato membagi kelas dlm negara mengikuti struktur jiwa. Ada tiga kelas: penasehat, pembantu penasehat/militer, dan p...