SEARCH THIS PAGE

Rabu, 15 November 2017

LOGIKA

PENGERTIAN LOGIKA
Logika dari bahasa Yunani , yaitu logikos berarti: sesuatu yg diungkapkan atau diutarakan lewat 
bahasa.
Pertama sekali digunakan istilah itu oleh Zeno dari Citium (334 – 262 seb. M).
Logika = cabang filsafat yg mempelajari, menyusun, dan membahas asas atau aturan formal serta kriteria yg sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
OBYEK LOGIKA
Objek material logika adalah manusia itu sendiri.
Objek formal logika ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak 
melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.
MACAM-MACAM LOGIKA
Logika kodrati: suatu suasana saat akal budi bekerja menurut hukum logika secara spontan. 
Logika ilmiah: berusaha mempertajam akal budi manusia agar dpt bekerja lebih teliti atau tepat, 
sehingga kesesatan dapat dihindari. Dipelajari berbagai aturan, hukum, asas agar diperoleh 
pemikiran yang benar dan bisa dipertangungjawabkan secara rasional.
MANFAAT BELAJAR LOGIKA
1.Membantu setiap orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
2.Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar secara abstrak.
3.Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
4.Menambah kecerdasan berpikir, sehingga bisa menghindari kesesatan dan kekeliruan dalam
menarik kesimpulan.
PENALARAN INDUKTIF
Cara kerja ilmu pengetahuan yg bertolak dr sejumlah proposisi tunggal/partikular tertentu 
untuk menarik kesimpulan umum tertentu.
Namun kesimpulan umum harus dianggap sebagai bersifat sementara. Karena ciri dasar induktif 
selalu tidak lengkap.
CARA PENALARAN INDUKTIF 
Tiga ciri penalaran induktif
1) Premis penalaran induktifproposisi empiris yang ditangkap indera 
2) Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam premis 
3) Meski kesimpulan tak mengikat, tapi manusia menerimanya
FAKTOR PROBABILITAS
Tinggi rendahnya probabilitas konklusi induktif dipengaruhi oleh  
(1) faktor fakta: ‘makin besar jumlah fakta yg dijadikan dasar penalaran induktif, akan makin tinggi probabilitas konklusi dan sebaliknya’. 
(2) faktor analogi: ‘semakin besar jumlah faktor analogi dlm premis, makin rendah probabilitas konklusinya, dan sebaliknya.’ 
(3) faktor disanalogi: ‘makin besar faktor disanalogi di dlm premis, akan makin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya’. 
(4) faktor luas konklusi: ‘semakin luas konklusi, semakin rendah probabilitasnya, dan sebaliknya’.
Manfaat logika induktif: memberikan pembenaran atas kecenderungan manusia yg bersandar 
pada kebiasaan.

PENALARAN DEDUKTIF
Deduksi sebaliknya juga merupakan suatu proses tertentu dalam proses itu akal budi kita 
menyimpulkan pengetahuan yang lebihkhususdari pengetahuan yang lebihumum’ . Jadi yang 
lebih khusus itu sudah termuat secara implisit dalam pengetahuan yang lebih umum.
Induksi dan deduksi selalu berdampingan, keduanya selalu bersama-sama dan saling memuat
Induksi tidak dapat ada tanpa deduksi. Deduksi selalu di jiwai oleh induksi. Dalam proses 
memperoleh ilmu pengetahuan , induksi biasanya mendahuli deduksi . Sedangkan dalam logika 
biasanya deduksi yang terutama di bicarakan lebih dahulu. Deduksi di pandang lebih penting untuk 
latihan dan perkembangan pikiran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ETOS KERJA

Masyarakat Yunani: Plato membagi kelas dlm negara mengikuti struktur jiwa. Ada tiga kelas: penasehat, pembantu penasehat/militer, dan p...